24 June 2004

Kampanye Negatif

Ini adalah penafsiran lebih jauh dari istilah bahasa Inggris, black campaign. Koran Tempo menterjemahkannya jadi kampanye gelap. Ada yang menyebutnya kampanye hitam. Kesemuanya merujuk pada aktivitas seseorang atau kelompok orang membuat kabar atau berita yang tidak benar mengenai seseorang. Dalam kaitan kampanye presiden kali ini, misalnya ada fax yang dikirim dari kantor kampanye Amin Rais ke seluruh penjuru dunia berisi informasi palsu tentang SBY. Saya yakin, ini seperti kata pepatah, melempar satu batu, dua tiga burung mati.

Yang menarik saya adalah istilah kampanye negatif yang jadi judul opini Media Indonesia. Harian ini membuka opini dengan menyepadankan kampanye presiden dengan penjual obat pinggir jalan yang menjajakan produknya paling bagus, tanpa cacat dan tak berefek samping. Para capres juga begitu, menjual mimpi dengan sangat berlebih-lebihan. Semuanya baik dan mungkin. Nah, kampanye negatif adalah apabila ada orang yang menampilkan fakta lain, yang tidak positif, dari setiap capres ke publik. Ini dapat dikategorikan penghinaan dan perbuatan yang tidak menyenangkan, sebab itu bisa dikenai hukuman penjara.

Tetapi, Media Indonesia menggarisbawahi bahwa kampanye negatif baik sepanjang hal itu digunakan untuk mengungkapkan perjalanan hidup si para calon capres. Sebab, informasi yang utuh ini dapat digunakan oleh rakyat untuk menentukan pilihannya. Ada yang dirugikan nggak? Ya, si capres itu semua. Tentu wajar jika orang marah, sedih, kecewa, trauma, saat aib masa lalunya diotak-atik. Apalagi jika orang itu mati-matian menjauhkannya dari mata publik.

Duh... pusing. Menurut saya, kampanye presiden Indonesia - hakikatnya - adalah negatif. Para capres secara tak langsung mengorbankan rakyat. Jadi... tak tahu saya mau menulis apa lagi......

Pusiiiingggggg.....

No comments: