26 February 2004

Jalan Berliku dan Jalan Lurus

Seorang kawan berteka-teki, "Mengapa jalan di Indonesia banyak berliku dan jalan di luar negeri (dia merujuk ke Amerika Serikat) lurus?" Saya mencoba menjawab sebisa saya, dari yang ngawur sampai yang ilmiah. Semuanya tak memuaskannya. Lalu ia memberi jawab sendiri, "Sebab, jalan di Indonesia bekas jalan setapak, dan jalan di AS bekas jalan kuda!" Berbelok-belok karena seorang manusia bebas bergerak, sementara kuda kan rada susah. Dalam hati saya bilang, "iya kali juga ya."

Saya memang tidak tahu persis apakah itu yang terjadi. Namun saya pikir keadaan alam suatu wilayah akan menyebabkan sebuah jalan berliku atau lurus. Di AS memang banyak tanah datar yang luas, seperti juga di Australia, atau Arab Saudi, atau negara-negara di Afrika Utara dan Russia, sehingga memungkinkan kuda untuk berlari di sana. Sementara di Indonesia, tanahnya berbukit-bergunung, yang justru akan merepotkan apabila membawa kuda. Kuda memang juga digunakan di Indonesia, misalnya di Nusa Tenggara. Kuda juga jadi kendaraannya Pangeran Diponegoro. Ingat tidak, patung atau lukisan Diponegoro pasti sedang menunggang kuda. Kuda juga dikenal di berbagai wilayah sebagai tenaga penarik sado, dokar, bendi, dan istilah lain.
Cuma memang tidak umum. Kenapa? Ya itu tadi, repot mbawa kuda jalan di tanah bergelombang dan berhutan lebat.

(nanti saya lanjutkan)

No comments: