06 June 2005

Korupsi, Fragment dan SBY

Sekarang lagi musim penangkapan orang-orang terkenal karena dugaan korupsi. KPU menyumbang banyak. Yang terkenal dari KPU adalah Mulyana W Kusumah dan Nazzaruddin S. Bank Mandiri juga ikut menyumbang. Katanya sih akan ada penangkapan lainnya.

KPK, Kejaksaan Agung, Polisi sudah didukung Presiden, bekerjasama dengan banyak lembaga untuk mengumpulkan bukti. Sayangnya hingga kini tidak ada yang meyakinkan.

Dan hasil seperti itu sudah diduga oleh sebagian besar dari kita. Pasti semuanya akan bebas. Yang terjadi ini hanyalah fragmen satu babak, yang tak akan ada lanjutannya, kecuali para penonton - kita - meminta sambungannya.

Korupsi itu tidak akan lenyap dari bumi Indonesia. Bagi sebagian besar orang, korupsi banyak manfaatnya, ketimbang mudharatnya. Karena hingga detik ini tak ada orang yang bener-bener serius menghabisinya.

Bahkan media massa yang teorinya adalah kekuatan rakyat, watchdog, juga terlalu perhitungan dalam menyingkap praktik korupsi. Memang tidak semua media begitu, hanya saja paduan suara media cenderung melemahkan semangat pemberantasan korupsi.

Praktik media seperti ini juga berlaku di semua kasus-kasus besar: Kerusuhan Mei, Pengadilan Soeharto - semua berakhir hambar karena seolah-olah tak ada pasal hukum yang dapat menjerat mereka.

Walhasil, fragmen ini hanyalah sekedar kisah tak penting...

Tapi ngomong-ngomong soal fragmen, sepertinya Pemerintah SBY sangat gemar memanfaatkan isu-isu besar untuk menjaga kepopuleran. Seperti bintang film Hollywood yang enggan pudar dan terus menghasilkan uang..

No comments: