Telepathy
(from the Greek τηλε, tele meaning "distant" and πάθη, pathe meaning
"affliction, experience"),is the transmission of information from one
person to another without using any of our known sensory channels or physical
interaction. The term was coined in 1882 by the classical scholar Fredric W. H.
Myers, a founder of the Society for Psychical Research and has remained more
popular than the more-correct expression thought-transference.
Kutipan di atas dicomot dari Wikipedia. Ringkasan
terjemahannya adalah telepati berasal dari kata Yunani: tele dan pathe. Tele
berarti jauh, pathe berarti pengalaman. Digabung jadi telepati yang
didefinisikan sebagai lalu-lintas informasi dari satu orang ke orang lain tanpa
menggunakan saluran sensor yang sudah dikenal, ini berarti bahasa lisan,
tulisan, dan interaksi fisik.
sumber: http://www.crystalinks.com/telepathy.html
Apakah kita bisa telepati? Saya kok cenderung mengatakan
bisa, bahkan mahir. Apa buktinya? Lihat saja di jalan raya. Aktivitas telepati
berlangsung tiap hari, hamper 24 jam penuh.
Kita bisa dengan mudah melihat kendaraan, baik roda empat
atau dua, berbelok tanpa memberikan tanda lampu sein. Kita juga akan dengan
mudah mendapati lampu rem kendaraan yang menginformasikan aktivitas “stop” atau “mengurangi kecepatan” tidak
berfungsi.
Ini membuktikan bahwa kita sebagai pengendali kendaraan itu
mampu bertelepati. Karena kemampuan ini pula, fasilitas yang disediakan oleh
pabrikan mobil dan motor itu, tidak diperlukan lagi.
Jika masih ada yang menggunakan fasilitas lampu sein atau
lampu rem, maka artinya si pembawa kendaraan tadi belum sakti dan tidak
sepantasnya mengendari kendaraannya di jalan umum.
sumber: http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/91/news/100727201958/limit/0/Jalur-Lintas-Sepeda-Motor-di-Jakarta-Akan-Dibatasi.html
Demikian.
No comments:
Post a Comment